(1)
Perempuan itu mengenakan jubah matahari. Ini menggambarkan gereja
yang bersinar seperti matahari karena berpakaian kemuliaan Kristus.
Yesus adalah terang dunia (Yoh 8:12), yang bersinar melalui anggota
jemaat-Nya, dan mereka kemudian menjadi terang dunia (Mat 5:14).
"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah
langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada
mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa
dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: 'Takutlah akan Allah
dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
- Wahyu 14:6, 7.
(2)
Perempuan itu memiliki bulan di bawah kakinya. Bulan menggambarkan
cerminan cahaya kebenaran yang telah ditanam melalui penginjilan kristiani.
(3)
Perempuan itu memiliki mahkota di kepalanya dengan dua belas bintang.
Bintang-bintang secara tepat menggambarkan keduabelas rasul, orang-orang
terhormat yang telah bersaksi tentang terang Yesus yang bersinar pada
hari kedatangan-Nya. Secara jelas, gambaran perempuan ini menunjukkan
bahwa Yohanes memiliki pemikiran mengenai transisi dari umat Allah,
Israel, dalam Perjanjian Lama, menuju gereja Kristen di Perjanjian Baru
yang telah dibangun oleh Yesus. Matahari, bulan, dan bintang menekankan
penginjilan gereja Kristen yang "memberikan terang" dalam
membagikan Kabar Baik.
2. DRAMA KEKALAHAN SETAN
Munculnya perempuan
itu menjadi tanda dimulainya drama besar:
"Ia
sedang mengandung dan dalam keluhan dan dalam penderitaannya hendak
melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain
di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala
tujuh dan bertanduk sepuluh dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya
ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak
melahirkan itu untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan
semua ngasa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya dirampas dan dibawa
lari kepada Allah dan ke takhta-Nya." - Wahyu 12:2-5.
Tiga sosok
kunci terlibat di dalam drama ini:
(1)
Perempuan, diidentifikasikan sebagai gereja Allah.
(2)
Anak laki-laki yang lahir yang "dirampas dan dilarikan ke hadapan
Allah dan takhta-Nya", dan yang akan "menggembalakan semua
bangsa." Yesus adalah satu-satunya anak yang lahir di dunia ini
dan dibawa ke hadapan Allah dan takhta-Nya, dan yang akan memerintah
segala bangsa.
(3)
Naga yang menggambarkan Setan atau Iblis.
"Maka
timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi
mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi
bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya." - Wahyu 12:7-9.
Gambaran ini menjadi jelas setelah kita mengerti lambang-lambangnya.
Ketika Setan dan malaikat-malaikatnya "kehilangan tempat di sorga",
mereka "dicampakkan ke bumi". Ketika Yesus lahir ke dunia,
Setan berusaha untuk membunuh-Nya, anak laki-laki itu, segera setelah
Dia dilahirkan. Setan gagal, dan Yesus "dilarikan" ke hadapan
tahta Allah.
Setan kemudian
merencanakan untuk memusnahkan gereja kristen yang telah didirikan oleh
Yesus. Rasul Yohanes, yang menulis Wahyu, melihat sekilas peperangan
besar antara Kristus dan Setan ini berkecamuk di muka bumi. Pada saat
peperangan itu mencapai puncaknya yaitu saat Yesus disalibkan, Yohanes
mendengarkan suara dari sorga:
"Sekarang
telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan
Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara
kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita."
- Wahyu 12:10.
(Bandingkan dengan Yohanes 12:31, dan Lukas 10:18.)
Jesus
memenangkan peperangan tersebut dengan memutuskan untuk meminum cawan
penyaliban tersebut. Dengan itu, Dia meneguhkan kepastian dari rencana
"keselamatan" dan menyediakan "kuasa" untuk mengalahkan
Setan. "Kerajaan Allah" menjadi teguh, dan "wewenang"
Juruselamat untuk menjadi Raja atas segala raja juga diteguhkan. "Keselamatan
sekarang sudah tiba" menyatakan bahwa sejarah pemahkotaan telah
tiba. Kelahiran Kristus, Juruselamat dunia, telah terlaksana (ayat 5).
Walaupun telah dicobai, Yesus hidup dengan kehidupan yang tidak berdosa,
mati dan bangkit untuk mengalahkan dosa dan kematian (ayat 10). Setan
telah kalah untuk selamanya (ayat 7-9). Salib itu ditinggikan dengan
kekuasaan yang penuh.
Pengumuman
"saatnya telah tiba" tidak hanya menarik perhatian Yohanes,
tetapi seluruh jagat raya:
"Karena
itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut! Karena Ibliss telah turun kepadamu
dalam geramnya yang dashyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
- Wahyu 12:12.
Seluruh
sorga merayakan kemenangan Yesus. Kristus menghapuskan segala tuntutan
Setan untuk mendapat tempat di sorga dan Setan yang telah dikalahkan
itu kehilangan kuasanya atas dunia.
3. PERTENTANGAN GEREJA KRISTUS DENGAN SETAN
Sebelum
Yesus terangkat ke surga Dia telah mendirikan gereja Kristen (dilambangkan
dengan perempuan). Kematian-Nya di kayu salib memberikan kuasa kepada
gereja untuk mengalahkan Setan.
"Dan
mereka (gereja Kristen) mengalahkan dia (Setan) oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka; karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai ke dalam maut." - Wahyu 12:11.
Kristus
sekarang mampu memberikan kuasa-Nya, buah-buah kemenangan, untuk gereja-Nya.
Jesus telah mengalahkan Setan di kayu salib, dan sekarang pun sedang
mengalahkan setan melalui umat-Nya. Tiga ciri yang menandai kemenangan
gereja sepanjang abad kekristenan adalah:
(1)
Mereka mengalahkan dia (Setan) dengan darah Anak Domba. Yesus diangkat
ke hadapan tahta Allah agar darah-Nya menjadi penuh arti di dalam kehidupan
para pengikut-Nya. Dia dapat menghapuskan catatan dosa kita, menyelamatkan
kita melalui tetesan darah-Nya (1 Yoh 1:7), dan memberikan kita kemampuan
untuk menjalani kehidupan kekristenan yang sehat dari hari ke hari.
(2)
Mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. "Darah
Anak Domba" membuat mereka rela untuk mati demi Kristus; mereka
tidak "takut pada kematian". Allah telah begitu menderita,
demikian juga orang-orang Kristen rela menderita dan mati demi kebenaran.
Bahkan anak-anak pun telah memberikan pelayanan yang sangat berarti.
Ada sebuah cerita mengenai seorang ibu Kristen yang dilemparkan menjadi
santapan singa di arena di Roma karena dia menunjukkan kesetiaannya
kepada Kristus dan bukan kepada negara. Putrinya yang masih muda, bukannya
menjadi mundur ketakutan, tetapi merasakan penyerahan penuh tumbuh dalam
hatinya. Pada saat singa-singa tersebut menerkam ibunya, dia berdiri
dan berteriak, "Aku juga seorang Kristen". Tentara Roma menangkap
dia dan melemparkannya ke binatang-binatang yang kelaparan tersebut.
(3)
"Mereka mengalahkan dia (Setan)... melalui kata-kata dari kesaksian
mereka." Bukan kata-kata tetapi kesaksian mereka.-- Kesaksian
hidup mereka, saksi hidup atas kuasa Yesus dan Injil-Nya. Dalam masa
kegelapan bagi kekristenan, laskar Kristus - dari gereja Protestan mula-mula
sampai para reformator - mengalahkan segala kekejaman yang paling buruk
yang setan bisa lakukan, hanya dengan kekuatan kesaksian kehidupan mereka.
Wahyu 12:11
menggambarkan sebuah gereja yang penuh kemenangan yang dipenuhi dengan
para pemenang: rasul, orang yang mati demi kebenaran, reformator, dan
orang-orang kristen yang setia lainnya. Kebaikan, kesetiaan, semangat,
dan kemenangan mereka telah menggetarkan dan mempengaruhi dunia selama
berabad-abad.
"Sejak
setan gagal mengalahkan Yesus ketika hidup di dunia ini, dia sekarang
berusaha untuk menghancurkan Yesus yang berada di dalam gereja-Nya.
Ketika naga melihat bahwa dia dicampakkan ke bumi, dia mengincar perempuan
yang telah melahirkan Anak Laki-laki tersebut. Perempuan itu diberikan
dua sayap elang, agar dia dapat pergi ke tempat yang telah disediakan
baginya, tempat di mana dia dijaga untuk satu masa, dua masa dan setengah
masa, jauh dari jangkauan ular itu. Kemudian dari mulutnya, ular itu
mengeluarkan air seperti sungai, untuk membawa pergi perempuan itu.
Tetapi bumi membantu perempuan itu dengan membuka mulutnya dan menelan
sungai yang dialirkan oleh naga itu." - Wahyu 12:13-16.
Seperti
telah dinubuatkan, selama Masa Kegelapan bagi kekristenan, Setan mengirimkan
"sungai" penganiayaan untuk membinasakan gereja. Setan hendak
menghancurkan pengaruh Kristus dengan cara membunuh gereja-Nya dan menggunakan
segala macam cara. Naga itu melambangkan setan. Tetapi ingat bahwa setan
menggunakan lembaga manusia dalam perannya untuk menyerang umat Allah.
Dia gunakan raja Roma, Herodes, untuk membunuh Yesus. Dia bekerja melalui
musuh-musuh Kristus yang selalu mengawasi dan mencemooh sang Juruselamat,
dan akhirnya memastikan kematian-Nya di kayu salib. Tetapi kemenangan
setan tersebut telah menjadi kemenangan Yesus yang terbesar.
Dengan
amarah yang besar karena kekalahannya di kayu salib, Setan menyerang
gereja yang telah didirikan oleh Kristus. Selama berabad-abad setelah
penyaliban Yesus, ribuan orang kristen harus mati di arena Colosseum
Roma, di pusat-pusat kota, penjara, dan padang belantara.
Awalnya
kekuasaan non-gereja memulai penganiayaan ini. Tetapi setelah kematian
para rasul sebuah perubahan pelan-pelan menjalari gereja. Pada abad
pertama, ketiga dan keempat, banyak orang dalam gereja yang mulai merubah
kebenaran yang telah diajarkan Kristus dan rasul-Nya. Beberapa pemimpin
gereja bahkan mulai menerapkan penyiksaan atas mereka yang tetap berkeras
untuk menjaga kemurnian isi Perjanjian Baru.
Penelitian
memperkirakan bahwa sekitar 50 juta orang-orang yang setia telah binasa.
Sebagai usaha untuk menenggelamkan dan menghancurkan gereja, Iblis mengirimkan
"sungai penganiayaan" untuk menyapu bersih gereja dengan kekerasan.
Tetapi bumi menolong perempuan itu (gereja) dengan cara... menelan "sungai
penyiksaan" tersebut termasuk juga doktrin-doktrin palsu.
Selama
penganiayaan di abad pertengahan ini, orang-orang benar yang tidak mau
menerima ajaran palsu itu keluar dari gereja yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin
rohani yang sudah tidak mengajarkan ajaran yang benar lagi, dan mereka
mengungsi "ke padang belantara, tempat yang telah disediakan untuk
mereka (disediakan bagi perempuan itu) oleh Allah untuk dilindungi selama
1,260 hari" (ayat 6). Nubuatan ini dipenuhi selama 1,260 tahun
masa penganiayaan dari 538 SM sampai 1798 M (satu hari sering disimbolkan
sebagai satu tahun dalam nubuatan Alkitab, lihat Yehezkiel 4:6).
Selama
masa kegelapan ini, orang Kristen yang setia dan percaya kepada Alkitab
bisa menemukan tempat yang aman untuk pengungsian; contohnya, di lembah
Waldensia di bagian barat Italia dan bagian timur Perancis, dan di gereja
Celtic di Inggris.
4. GEREJA KRISTUS DI MASA KINI
Kejadian
itu membawa kita kepada masa kini --kepada gereja Kristus yang benar
sejak 1798. Seperti yang diperkirakan, sang Naga itu masih marah terhadap
umat Allah. Perang besar yang tidak terlihat masih berlangsung. Faktanya,
Setan melancarkan serangan terbesarnya terhadap gereja sebelum kedatangan
Yesus kedua kali.
"Kemudian
marahlah naga (iblis) terhadap perempuan itu dan pergi memerangi keturunannya
yaitu yang menurut hukum-Nya dan memegang kesaksian Yesus." - Wahyu
12:17.
Nubuatan
ini terpusat di jaman kita sekarang ini. Setan marah; dia memerangi
"keturunan" perempuan itu yaitu umat Allah "yang masih
tersisa" di jaman sekarang. Perhatikan tanda identitas mereka:
(1)
Orang-orang percaya ini memegang kesaksian Yesus. Dengan setia berdasarkan
ajaran murni dari Firman Allah, mereka mengabarkan kesaksian tentang
Yesus Kristus melalui kehidupan kristen yang dinamis.
(2)
Orang-orang percaya ini adalah kelompok yang bernubuat. Dengan menerima
kesaksian Yesus, Yohanes mampu menulis buku Wahyu (Wahyu 1:1-3). Umat
yang sisa yang dinubuatkan adalah mereka yang menerima pemberian yang
sama: karunia nubuat yang langsung dari Allah melalui hamba-hamba-Nya
terdahulu. Karunia nubuat yang mereka terima itu memusatkan pekabaran
firman Allah sebagai tugas dan misi terakhir mereka.
(3)
Orang-orang Kristen jaman akhir ini adalah juga dikenal sebagai "orang-orang
yang menurut hukum Tuhan." Mereka tidak hanya mempertahankan
kemurnian dari Sepuluh Hukum, tetapi juga menurutinya. Kasih Allah di
hati mereka memberikan penurutan yang sejati (Roma 5:5; 13:8-10).
Orang-orang
percaya jaman akhir ini mengikuti teladan Kristus dan gereja mula-mula
dalam menuruti perintah Allah. Hal ini benar-benar membakar amarah sang
Naga si Iblis. Dan dia mengadakan peperangan terhadap "keturunan
terakhir dari perempuan itu" karena mereka memberitakan kesaksian
bahwa kasih kepada Tuhan menghasilkan umat yang menurut. Yesus menyatakan:
"Jikalau
engkau mengasihi Aku, turutlah segala perintah-Ku." - Yohanes 14:15.
Kehidupan
orang-orang percaya jaman akhir ini menunjukkan bahwa sangatlah mungkin
untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti
mengasihi diri sendiri. Menurut Yesus, nilai mengasihi Allah dan sesama,
terangkum dalam Hukum Sepuluh Allah (Matius 22:35-40).
Hukum yang
ke-empat memerintahkan kita untuk memelihara hari Sabtu, hari yang ketujuh
dalam satu minggu, sebagai hari Sabat hari Perhentian. Dan karena kasih
Yesus telah menorehkan Sepuluh Hukum tersebut ke dalam hati mereka,
orang-orang percaya ini adalah para pemelihara hari Sabat.
Hari Sabat
adalah inti utama firman Allah bagi umat-Nya dalam Wahyu, pasal 12,
dan 14:6-15. Semua kekuatan surga diarahkan kepada umat Kristen jaman
akhir seperti yang digambarkan dalam pasal-pasal ini. Juruselamat yang
hidup adalah sebagai pendamping mereka yang tetap, dan Roh Kudus bekerja
untuk "menguatkan mereka dengan kuasa dari dalam diri". Janji
itu pasti. Mereka akan mengalahkan Setan "dengan
darah Anak Domba dan melalui firman yang keluar dari nubuatan mereka"
- (Wahyu 12:11).
Apakah
engkau mau menjadi salah satu dari orang-orang Kristen jaman akhir ini
"yang menurut hukum Allah" dan "memegang kesaksian Yesus"?
Mengapa tidak buat keputusan sekarang? Anda rindu untuk 'menuruti perintah
Allah dan iman kepada Yesus'? Ingat, Yesus sendiri yang menjanjikan
akan mengirimkan Roh Kudusnya untuk menyelesaikan segala kebingungan
anda, segala masalah yang memusingkan anda, dan memuaskan segala kerinduan
anda.
Hak
Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy