DAPATKAH SAYA MENEMUKAN GEREJA TUHAN SEKARANG?

Allah telah sering kali memberikan pesan khusus sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing generasi yang berbeda; pesan untuk menolong Adam dan Hawa setelah kejatuhan mereka ke dalam dosa, pesan bagi penduduk bumi sebelum bencana air bah, pesan bagi bangsa Israel mengenai ancaman dari bangsa Asyur dan Babilonia. Yesus datang ke dunia dengan membawa pesan khusus bagi orang-orang pada jaman itu, demikian juga Allah telah menyampaikan pesan khusus bagi kita sekarang. Pasal 12 dan 14 dari kitab Wahyu menerangkan pesan Allah untuk kita. Dalam Panduan DISCOVER ini pesan tersebut akan diulas.

1. GEREJA DIDIRIKAN OLEH YESUS

Kehidupan dan ajaran Yesus telah membangun satu kepercayaan dan hubungan yang akrab di dalam gereja yang mula-mula didirikan-Nya. Para rasul telah membina hubungan yang erat dengan Yesus Kristus yang telah bangkit. Paulus menggambarkan ikatan erat tersebut seperti hubungan pernikahan:

"Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." - 2 Kor 11:2. (Kecuali disebutkan secara khusus, semua ayat Alkitab dalam Panduan DISCOVER adalah berasal dari Alkitab berbahasa Indonesia, terjemahan baru, terbitan Lembaga Alkitab Indonesia).

Menurut Paulus, gereja adalah seperti perempuan yang suci, pengantin bagi Yesus, lambang dari gereja Kristus. Di dalam Perjanjian Lama, metafora yang sama digunakan untuk menggambarkan bangsa Israel, umat pilihan Allah. Tuhan berfiman kepada bangsa Israel: "seperti seorang pengantin wanita engkau mengasihi aku" (Yer 2:2); "Aku telah menjadi tuan atas kamu" (Yer 3:14). Kitab Wahyu juga menyatakan gereja seperti seorang perempuan:

"Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah makhota dari bua belas bintang di atas kepalanya." - Why 12:1.

(1) Perempuan itu mengenakan jubah matahari. Ini menggambarkan gereja yang bersinar seperti matahari karena berpakaian kemuliaan Kristus. Yesus adalah terang dunia (Yoh 8:12), yang bersinar melalui anggota jemaat-Nya, dan mereka kemudian menjadi terang dunia (Mat 5:14).

"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: 'Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." - Wahyu 14:6, 7.

(2) Perempuan itu memiliki bulan di bawah kakinya. Bulan menggambarkan cerminan cahaya kebenaran yang telah ditanam melalui penginjilan kristiani.

(3) Perempuan itu memiliki mahkota di kepalanya dengan dua belas bintang. Bintang-bintang secara tepat menggambarkan keduabelas rasul, orang-orang terhormat yang telah bersaksi tentang terang Yesus yang bersinar pada hari kedatangan-Nya. Secara jelas, gambaran perempuan ini menunjukkan bahwa Yohanes memiliki pemikiran mengenai transisi dari umat Allah, Israel, dalam Perjanjian Lama, menuju gereja Kristen di Perjanjian Baru yang telah dibangun oleh Yesus. Matahari, bulan, dan bintang menekankan penginjilan gereja Kristen yang "memberikan terang" dalam membagikan Kabar Baik.

2. DRAMA KEKALAHAN SETAN

Munculnya perempuan itu menjadi tanda dimulainya drama besar:

"Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan dalam penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua ngasa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya." - Wahyu 12:2-5.

Tiga sosok kunci terlibat di dalam drama ini:

(1) Perempuan, diidentifikasikan sebagai gereja Allah.

(2) Anak laki-laki yang lahir yang "dirampas dan dilarikan ke hadapan Allah dan takhta-Nya", dan yang akan "menggembalakan semua bangsa." Yesus adalah satu-satunya anak yang lahir di dunia ini dan dibawa ke hadapan Allah dan takhta-Nya, dan yang akan memerintah segala bangsa.

(3) Naga yang menggambarkan Setan atau Iblis.
"Maka timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya." - Wahyu 12:7-9.

Gambaran ini menjadi jelas setelah kita mengerti lambang-lambangnya. Ketika Setan dan malaikat-malaikatnya "kehilangan tempat di sorga", mereka "dicampakkan ke bumi". Ketika Yesus lahir ke dunia, Setan berusaha untuk membunuh-Nya, anak laki-laki itu, segera setelah Dia dilahirkan. Setan gagal, dan Yesus "dilarikan" ke hadapan tahta Allah.

Setan kemudian merencanakan untuk memusnahkan gereja kristen yang telah didirikan oleh Yesus. Rasul Yohanes, yang menulis Wahyu, melihat sekilas peperangan besar antara Kristus dan Setan ini berkecamuk di muka bumi. Pada saat peperangan itu mencapai puncaknya yaitu saat Yesus disalibkan, Yohanes mendengarkan suara dari sorga:

"Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita." - Wahyu 12:10. (Bandingkan dengan Yohanes 12:31, dan Lukas 10:18.)

Jesus memenangkan peperangan tersebut dengan memutuskan untuk meminum cawan penyaliban tersebut. Dengan itu, Dia meneguhkan kepastian dari rencana "keselamatan" dan menyediakan "kuasa" untuk mengalahkan Setan. "Kerajaan Allah" menjadi teguh, dan "wewenang" Juruselamat untuk menjadi Raja atas segala raja juga diteguhkan. "Keselamatan sekarang sudah tiba" menyatakan bahwa sejarah pemahkotaan telah tiba. Kelahiran Kristus, Juruselamat dunia, telah terlaksana (ayat 5). Walaupun telah dicobai, Yesus hidup dengan kehidupan yang tidak berdosa, mati dan bangkit untuk mengalahkan dosa dan kematian (ayat 10). Setan telah kalah untuk selamanya (ayat 7-9). Salib itu ditinggikan dengan kekuasaan yang penuh.

Pengumuman "saatnya telah tiba" tidak hanya menarik perhatian Yohanes, tetapi seluruh jagat raya:

"Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! Karena Ibliss telah turun kepadamu dalam geramnya yang dashyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." - Wahyu 12:12.

Seluruh sorga merayakan kemenangan Yesus. Kristus menghapuskan segala tuntutan Setan untuk mendapat tempat di sorga dan Setan yang telah dikalahkan itu kehilangan kuasanya atas dunia.

3. PERTENTANGAN GEREJA KRISTUS DENGAN SETAN

Sebelum Yesus terangkat ke surga Dia telah mendirikan gereja Kristen (dilambangkan dengan perempuan). Kematian-Nya di kayu salib memberikan kuasa kepada gereja untuk mengalahkan Setan.

"Dan mereka (gereja Kristen) mengalahkan dia (Setan) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka; karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." - Wahyu 12:11.

Kristus sekarang mampu memberikan kuasa-Nya, buah-buah kemenangan, untuk gereja-Nya. Jesus telah mengalahkan Setan di kayu salib, dan sekarang pun sedang mengalahkan setan melalui umat-Nya. Tiga ciri yang menandai kemenangan gereja sepanjang abad kekristenan adalah:

(1) Mereka mengalahkan dia (Setan) dengan darah Anak Domba. Yesus diangkat ke hadapan tahta Allah agar darah-Nya menjadi penuh arti di dalam kehidupan para pengikut-Nya. Dia dapat menghapuskan catatan dosa kita, menyelamatkan kita melalui tetesan darah-Nya (1 Yoh 1:7), dan memberikan kita kemampuan untuk menjalani kehidupan kekristenan yang sehat dari hari ke hari.

(2) Mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. "Darah Anak Domba" membuat mereka rela untuk mati demi Kristus; mereka tidak "takut pada kematian". Allah telah begitu menderita, demikian juga orang-orang Kristen rela menderita dan mati demi kebenaran. Bahkan anak-anak pun telah memberikan pelayanan yang sangat berarti. Ada sebuah cerita mengenai seorang ibu Kristen yang dilemparkan menjadi santapan singa di arena di Roma karena dia menunjukkan kesetiaannya kepada Kristus dan bukan kepada negara. Putrinya yang masih muda, bukannya menjadi mundur ketakutan, tetapi merasakan penyerahan penuh tumbuh dalam hatinya. Pada saat singa-singa tersebut menerkam ibunya, dia berdiri dan berteriak, "Aku juga seorang Kristen". Tentara Roma menangkap dia dan melemparkannya ke binatang-binatang yang kelaparan tersebut.

(3) "Mereka mengalahkan dia (Setan)... melalui kata-kata dari kesaksian mereka." Bukan kata-kata tetapi kesaksian mereka.-- Kesaksian hidup mereka, saksi hidup atas kuasa Yesus dan Injil-Nya. Dalam masa kegelapan bagi kekristenan, laskar Kristus - dari gereja Protestan mula-mula sampai para reformator - mengalahkan segala kekejaman yang paling buruk yang setan bisa lakukan, hanya dengan kekuatan kesaksian kehidupan mereka.

Wahyu 12:11 menggambarkan sebuah gereja yang penuh kemenangan yang dipenuhi dengan para pemenang: rasul, orang yang mati demi kebenaran, reformator, dan orang-orang kristen yang setia lainnya. Kebaikan, kesetiaan, semangat, dan kemenangan mereka telah menggetarkan dan mempengaruhi dunia selama berabad-abad.

"Sejak setan gagal mengalahkan Yesus ketika hidup di dunia ini, dia sekarang berusaha untuk menghancurkan Yesus yang berada di dalam gereja-Nya. Ketika naga melihat bahwa dia dicampakkan ke bumi, dia mengincar perempuan yang telah melahirkan Anak Laki-laki tersebut. Perempuan itu diberikan dua sayap elang, agar dia dapat pergi ke tempat yang telah disediakan baginya, tempat di mana dia dijaga untuk satu masa, dua masa dan setengah masa, jauh dari jangkauan ular itu. Kemudian dari mulutnya, ular itu mengeluarkan air seperti sungai, untuk membawa pergi perempuan itu. Tetapi bumi membantu perempuan itu dengan membuka mulutnya dan menelan sungai yang dialirkan oleh naga itu." - Wahyu 12:13-16.

Seperti telah dinubuatkan, selama Masa Kegelapan bagi kekristenan, Setan mengirimkan "sungai" penganiayaan untuk membinasakan gereja. Setan hendak menghancurkan pengaruh Kristus dengan cara membunuh gereja-Nya dan menggunakan segala macam cara. Naga itu melambangkan setan. Tetapi ingat bahwa setan menggunakan lembaga manusia dalam perannya untuk menyerang umat Allah. Dia gunakan raja Roma, Herodes, untuk membunuh Yesus. Dia bekerja melalui musuh-musuh Kristus yang selalu mengawasi dan mencemooh sang Juruselamat, dan akhirnya memastikan kematian-Nya di kayu salib. Tetapi kemenangan setan tersebut telah menjadi kemenangan Yesus yang terbesar.

Dengan amarah yang besar karena kekalahannya di kayu salib, Setan menyerang gereja yang telah didirikan oleh Kristus. Selama berabad-abad setelah penyaliban Yesus, ribuan orang kristen harus mati di arena Colosseum Roma, di pusat-pusat kota, penjara, dan padang belantara.

Awalnya kekuasaan non-gereja memulai penganiayaan ini. Tetapi setelah kematian para rasul sebuah perubahan pelan-pelan menjalari gereja. Pada abad pertama, ketiga dan keempat, banyak orang dalam gereja yang mulai merubah kebenaran yang telah diajarkan Kristus dan rasul-Nya. Beberapa pemimpin gereja bahkan mulai menerapkan penyiksaan atas mereka yang tetap berkeras untuk menjaga kemurnian isi Perjanjian Baru.

Penelitian memperkirakan bahwa sekitar 50 juta orang-orang yang setia telah binasa. Sebagai usaha untuk menenggelamkan dan menghancurkan gereja, Iblis mengirimkan "sungai penganiayaan" untuk menyapu bersih gereja dengan kekerasan. Tetapi bumi menolong perempuan itu (gereja) dengan cara... menelan "sungai penyiksaan" tersebut termasuk juga doktrin-doktrin palsu.

Selama penganiayaan di abad pertengahan ini, orang-orang benar yang tidak mau menerima ajaran palsu itu keluar dari gereja yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin rohani yang sudah tidak mengajarkan ajaran yang benar lagi, dan mereka mengungsi "ke padang belantara, tempat yang telah disediakan untuk mereka (disediakan bagi perempuan itu) oleh Allah untuk dilindungi selama 1,260 hari" (ayat 6). Nubuatan ini dipenuhi selama 1,260 tahun masa penganiayaan dari 538 SM sampai 1798 M (satu hari sering disimbolkan sebagai satu tahun dalam nubuatan Alkitab, lihat Yehezkiel 4:6).

Selama masa kegelapan ini, orang Kristen yang setia dan percaya kepada Alkitab bisa menemukan tempat yang aman untuk pengungsian; contohnya, di lembah Waldensia di bagian barat Italia dan bagian timur Perancis, dan di gereja Celtic di Inggris.

4. GEREJA KRISTUS DI MASA KINI

Kejadian itu membawa kita kepada masa kini --kepada gereja Kristus yang benar sejak 1798. Seperti yang diperkirakan, sang Naga itu masih marah terhadap umat Allah. Perang besar yang tidak terlihat masih berlangsung. Faktanya, Setan melancarkan serangan terbesarnya terhadap gereja sebelum kedatangan Yesus kedua kali.

"Kemudian marahlah naga (iblis) terhadap perempuan itu dan pergi memerangi keturunannya yaitu yang menurut hukum-Nya dan memegang kesaksian Yesus." - Wahyu 12:17.

Nubuatan ini terpusat di jaman kita sekarang ini. Setan marah; dia memerangi "keturunan" perempuan itu yaitu umat Allah "yang masih tersisa" di jaman sekarang. Perhatikan tanda identitas mereka:

(1) Orang-orang percaya ini memegang kesaksian Yesus. Dengan setia berdasarkan ajaran murni dari Firman Allah, mereka mengabarkan kesaksian tentang Yesus Kristus melalui kehidupan kristen yang dinamis.

(2) Orang-orang percaya ini adalah kelompok yang bernubuat. Dengan menerima kesaksian Yesus, Yohanes mampu menulis buku Wahyu (Wahyu 1:1-3). Umat yang sisa yang dinubuatkan adalah mereka yang menerima pemberian yang sama: karunia nubuat yang langsung dari Allah melalui hamba-hamba-Nya terdahulu. Karunia nubuat yang mereka terima itu memusatkan pekabaran firman Allah sebagai tugas dan misi terakhir mereka.

(3) Orang-orang Kristen jaman akhir ini adalah juga dikenal sebagai "orang-orang yang menurut hukum Tuhan." Mereka tidak hanya mempertahankan kemurnian dari Sepuluh Hukum, tetapi juga menurutinya. Kasih Allah di hati mereka memberikan penurutan yang sejati (Roma 5:5; 13:8-10).

Orang-orang percaya jaman akhir ini mengikuti teladan Kristus dan gereja mula-mula dalam menuruti perintah Allah. Hal ini benar-benar membakar amarah sang Naga si Iblis. Dan dia mengadakan peperangan terhadap "keturunan terakhir dari perempuan itu" karena mereka memberitakan kesaksian bahwa kasih kepada Tuhan menghasilkan umat yang menurut. Yesus menyatakan:

"Jikalau engkau mengasihi Aku, turutlah segala perintah-Ku." - Yohanes 14:15.

Kehidupan orang-orang percaya jaman akhir ini menunjukkan bahwa sangatlah mungkin untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Menurut Yesus, nilai mengasihi Allah dan sesama, terangkum dalam Hukum Sepuluh Allah (Matius 22:35-40).

Hukum yang ke-empat memerintahkan kita untuk memelihara hari Sabtu, hari yang ketujuh dalam satu minggu, sebagai hari Sabat hari Perhentian. Dan karena kasih Yesus telah menorehkan Sepuluh Hukum tersebut ke dalam hati mereka, orang-orang percaya ini adalah para pemelihara hari Sabat.

Hari Sabat adalah inti utama firman Allah bagi umat-Nya dalam Wahyu, pasal 12, dan 14:6-15. Semua kekuatan surga diarahkan kepada umat Kristen jaman akhir seperti yang digambarkan dalam pasal-pasal ini. Juruselamat yang hidup adalah sebagai pendamping mereka yang tetap, dan Roh Kudus bekerja untuk "menguatkan mereka dengan kuasa dari dalam diri". Janji itu pasti. Mereka akan mengalahkan Setan "dengan darah Anak Domba dan melalui firman yang keluar dari nubuatan mereka" - (Wahyu 12:11).

Apakah engkau mau menjadi salah satu dari orang-orang Kristen jaman akhir ini "yang menurut hukum Allah" dan "memegang kesaksian Yesus"? Mengapa tidak buat keputusan sekarang? Anda rindu untuk 'menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus'? Ingat, Yesus sendiri yang menjanjikan akan mengirimkan Roh Kudusnya untuk menyelesaikan segala kebingungan anda, segala masalah yang memusingkan anda, dan memuaskan segala kerinduan anda.

 

Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy