Ini adalah sebuah
surat yang menggetarkan dari salah satu wakil sekolah Alkitab kami di
Afrika.
Lima
tahun yang lalu saya menerima permintaan dari The Voice of Prophecy
(Suara Nubuatan) untuk mengunjungi seorang tahanan yang menjadi murid
sekolah korespondensi Alkitab. Saya menunjukkan surat permintaan tersebut
kepada otoritas penjara yang dengan senang hati memberikan ijin. Karena
murid tersebut mempunyai keinginan yang dalam untuk mempelajari Alkitab,
sayang mengunjunginya secara teratur.
Kira-kira 6 bulan
setelah kunjungan pertama saya, ia memimnta untuk dibaptis dan bergabung
di gereja. Pihak yang berwenang setuju untuk menyediakan fasilitas sehingga
pembaptisan dapat dilakukan di penjara. Para sipir penjara dan narapidana
yang lain berkumpul untuk menyaksikan salah satu dari baptisan yang
paling menyentuh yang pernah saya lakukan.
Tak lama setelah
ini, saudara kita dibebaskan dari penjara, walaupun ia masih memiliki
sisa masa tahanan yang cukup lama. Ketika saya bertanya mengapa, jawaban
yang saya terima adalah bahwa hidupnya telah beruba secara drastis,
dan ia telah menjadi seorang saksi bagi Juru Selamatnya dan kepercayaannya
sedemikian sehingga ia tidak dapat lagi dianggap narapidana, ataupun
diperlakukan demikian. Orang ini telah disatukan dengan keluarganya
dan sekarang telah menjadi seorang pemimpin di dalam salah satu persekutuan
besar kami.
1. APA ARTI BAPTISAN?
Ketika narapidana ini menjadi seorang Kristen dan hidupnya telah berubah
sepenuhnya, mengapa begitu penting baginya untuk dibaptis? Di dalam
percakapan dengan Nikodemus, seorang ketua kelompok yang datang kepada
Yesus pada malam hari, Yesus mengatakan secara jelas mengenai pentingnya
dan arti dari baptisan:
"Tidak
seorangpun dapat melihat kerajaan Allah kecuali ia dilahirkan kembali...
kecuali ia dilahirkan dari air dan Roh Kudus." - Yoh. 3:3-5. (Kecuali
dituliskan secara khusus, semua ayat-ayat Alkitab di dalam Panduan DISCOVER
ini diambil dari Alkitab terjemahan bahasa Indonesia, terbitan Lembaga
Alkitab Indonesia).
Dengan demikian menurut Yesus kita harus dilahirkan dari air dan Roh
Kudus. Dilahirkan dari Roh Kudus menandakan memasuki kehidupan baru
dengan mengalami perubahan pikiran dan hati. Karena memasuki kerajaan
Allah menyangkut suatu jenis eksistensi yang baru seluruhnya, bukan
hanya menambal sulam hidup yang lama, yang disebut lahir baru. Baptisan
air adalah potret simbolik yang kelihatan dari perubahan di dalam. Wakil
kami membaptis narapidana sebagai pengakuan komitmennya terhadap Kristus
dan sebagai simbol dari transformasi Roh Kudus yang telah dimulai pada
karakternya.
2. MENGAPA SAYA HARUS DIBAPTIS?
Keselamatan
kita berkisar seputar tiga tindakan besar Kristus:
"Kristus MATI untuk dosa-dosa kita
sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab, ...ia DIKUBURKAN, ...ia DIBANGKITKAN
pada hari ketiga sesuai dengan Alkitab." - 1 Korintus 15:3, 4.
Kristus memungkinkan adanya keselamatan melalui kematian, penguburan,
dankebangkitanNya. Tidakkah engkau tahu bahwa kita semua yang dibaptis
dalam Yesus Kristus DIBAPTISKAN DALAM KEMATIANNYA?
"Oleh karena itu kita DIKUBURKAN
BERSAMANYA MELALUI BAPTISAN dalam kematian agar supaya, SAMA SEPERTI
KRISTUS TELAH DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN melalui kemuliaan Bapa, KITA
PUN DAPAT HIDUP DENGAN HIDUP BARU." - Roma 6:3, 4.
Kristus mati untuk dosa-dosa kita, dikuburkan, dan bangkit dari kubur
untuk memberi kita hidup baru di dalam kebenaran. Dengan dibaptis kita
sebenarnya telah berpartisipasi dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan
Yesus. Baptisan berarti kita telah mati terhadap dosa bersama Kristus,
menguburkan kehidupan lama yang penuh dosa bersama Kristus, dan kita
bangkit untuk hidup baru di dalam Kristus. Kematian dan kebangkitan
Kristus menjadi kematian dan kebangkitan kita. Tuhan Allah dapat membuat
kita mati terhadap dosa, sama seperti jika kita disalibkan. Ia dapat
membuat kita hidup di dalam Roh Kudus, sama seperti jika kita dibangkitkan
dari kematian.
Tindakan
fisik dari baptisan secara jelas menunjukkan langkah-langkah perubahan.
Pertama, kita diturunkan ke dalam air, kita dibenamkan seluruhnya, seperti
orang yang telah mati diturunkan ke dalam kubur dan ditutup. Ini menyatakan
bahwa kita bersedia mati dengan Kristus dan menguburkan gaya hidup kita
yang lama. Baptisan adalah penguburan, suatu perpisahan resmi terhadap
suatu keberadaan yang didominasi oleh dosa. Kemudian, kita diangkat
keluar dari air oleh orang yang membaptis, sama seperti seseorang dibangkitkan
dari kubur. Ini menyatakan bahwa kita adalah ciptaan yang baru, seluruhnya
diberikan kepada hidup baru yang Tuhan berikan untuk kita.
Hanya pembenaman
yang dapat mengilustrasikan secara akurat arti sebenarnya dari baptisan--kematian,
penguburan, dan kelahiran baru. Baptisan dengan siraman tidak memberi
simbol yang cukup mengenai lahir baru. Apa arti sebenarnya mati bersama
Kristus?
"Karena kita tahu bahwa manusia lama
kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya,
agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." - Roma 6:6.
Baptisan menyatakan secara lahiriah apa yang harus dilakukan seseorang
dari dalam: menyerahkan segalanya kepada Kristus. Jika kita menyimpan
segalanya dari Allah, demikian kita akan tetap "menghambakan diri
kepada dosa". Ketika kita berserah sepenuhnya kepada Kristus, keinginan-keinginan
dosa kita akan "hilang kuasanya", dan perubahan kita dimulai.
Siapakah yang bertanggung jawab untuk perubahan yang terjadi?
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi
aku yang hidup, melainkan KRISTUS YANG HIDUP DI DALAM AKU. Dan hidupku
yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah HIDUP OLEH IMAN DALAM
ANAK ALLAH yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku."
- Galatia 2:20.
Ketika saya mengalami penyaliban Kristus melalui baptisan, saya mengundang
suatu kekuatan yang besar ke dalam hidup saya - "Kristus hidup
di dalam aku".
Untuk dapat meletakkan
hidup anda sepenuhnya di tangan Kristus, pertama-tama pandanglah pada
Kristus yang mati di kayu salib. Jangan melihat dosa yang mengancam
anda, jangan melihat pada masa lalu dan rintihanmu; pandanglah Yesus.
Dengan melihat kemurahan dan keberanian Kristus yang mati di Kalvari,
anda dapat mengekspresikan rasa sepenanggungan denganNya. Dengan kuasa
salib saya berani mengatakan bahwa saya telah mati terhadap kebiasaan-kebiasaan
lama dan bersikap responsif kepada Tuhan Allah. Saya telah memilih bersama
Kristus. Mulai sekarang saya akan hidup dengan iman di dalam Anak Allah,
yang telah mengasihi saya dan memberikan diriNya untuk saya. Dengan
kita mengetuk masuk ke dalam kuasa kematian dan kebangkitan Kristus
kita dapat melihat semakin banyak sifat-sifat baikNya menggantikan kebiasaan-kebiasaan
kita yang lama.
"Jadi siapapun berada DI DALAM KRISTUS,
ia ada CIPTAAN BARU; YANG LAMA telah berlalu, yang BARU telah datang."
- 2 Korintus 5:17.
Melalui baptisan kita menyatakan keinginan kita untuk bergandengan erat
dengan Yesus dan hidup dalam kehidupan yang baru dan lebih baik di dalam
Kristus. Yesus bekerja di dalam kita apa yang tidak pernah dapat kita
lakukan untuk diri kita sendiri. Kita bangkit dari air sebagai ciptaan
baru; Ia memberikan kita kekuatan untuk hidup baru.
3. MENGAPA YESUS DIBAPTIS?
Di Pentakosta, Petrus berkata kepada mereka yang berusaha dibebaskan
dari rasa bersalah untuk "bertobat dan dibaptis" agar Kristus
dapat mengampuni dosa-dosamu (Kis. Para Rasul 2:38). Karena Yesus tidak
pernah melakukaan satupun dosa, Mengapa Ia mengijinkan diriNya sendiri
untuk dibaptis?
"Maka
DATANGLAH YESUS dari Galilea ke YORDAN kepada Yohanes UNTUK DIBAPTIS
olehnya... UNTUK MENGGENAPKAN SELURUH KEHENDAK ALLAH." - Matius
3:13, 15.
Yesus tidak berdosa. Ia tidak perlu untuk bertobat dari segala dosa.
Ia dibaptis untuk alasan yang lain: "untuk memenuhi kehendak Allah".
Dengan dibaptis, Yesus memperlihatkan contoh positif untuk kita makhluk
yang lemah dan penuh dosa. Kristus tidak pernah meminta pengikutNya
untuk pergi kemanapun yang belum pernah Ia datangi. Maka ketika para
orang percaya dibenamkan di dalam air baptisan, mereka mengikuti langkah-langkah
dari Tuannya. Karena Kristus mati untuk dosa-dosa kita, Ia dapat memberikan
kita kebenaranNya.
"Allah
telah membuat dia yang tidak berdosa menjadi berdosa untuk kita, supaya
di dalam Dia kita dapat mendapatkan kebenaran Allah." - 2 Korintus
5:21.
Dengan diubahkan
dalam pandangan Allah dari orang berdosa menjadi orang yang kudus, kita
bertumbuh menjadi suatu kebenaran, dan dengan demikian kita hidup di
dalam hidup yang baru bersama Kristus.
4. MENGAPA SAYA HARUS DIBENAMKAN?
Kristus dibenamkan saat pembaptisanNya; Ia tidak hanya dipercikkan dengan
air. Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan "sebab di situ BANYAK
AIR" (Yoh. 3:23). Ketika Yesus dibaptis, Ia turun ke dalam air,
dan "sesudah dibaptis (dibenamkan, Yunani), Yesus segera KELUAR
DARI AIR" (Matius 3:16).
Ketika kita mengerti
arti sebenarnya dari baptisan, kita mempunyai sedikit kesulitan mengenali
bentuk otentik dari baptisan. Kata "baptis" berasal dari kata
Yunani baptizo, dan berarti masuk ke dalam air atau membenamkan (meletakkan
di bawah).
Selama kunjungan
John Wesley ke Amerika pada tahun 1737, suatu juri gereja yang terdiri
atas 34 orang mencoba menuntutnya ke pengadilan dengan suatu tuduhan
yang aneh yakni penolakan untuk membaptis anak Tuan Parker, kecuali
dengan cara dibenamkan. Ini merupakan bukti bahwa bapak dari aliran
Methodis membaptis jemaatnya dengan pembenaman.
Sang
reformis John Calvin berkata: "Adalah suatu hal yang jelas bahwa
pembenaman adalah praktek dari Gereja kuno" - Institutes of
the Christian Religion, Buku 4, Bab 15, Pasal 19.
Sejarah dari gereja
permulaan menunjukkan dengan jelas bahwa baptisan berarti pembenaman.
Dean Stanley, dari Gereja Inggris, menulis: "Selama 13 abad pertama,
hampir semua praktek baptisan yang umum adalah yang seperti kita baca
di dalam Perjanjian Baru, dan dimana arti yang sebenarnya dari kata
"baptis" - bahwa mereka yang dibaptis dicelupkan, diselamkan,
dibenamkan ke dalam air " - Christian Institutions, hal
21.
Pembaptisan selam
untuk orang-orang yang bertobat kelihatan di banyak gereja-gereja yang
dibangun antara abad ke empat dan ke empat belas di Eropa daan Asia,
gereja-gereja seperti kathedral di Pisa, Italia dan St. John, gereja
terbesar di Roma.
Baru setelah Konsili
Ravenna pada awal abad ke lima belas Gereja Katholik menerima pemercikkan
diakui sama dengan pembenaman. Untuk pertanyaan-pertanyaan mengenai
praktek-praktek gereja, kita bukan untuk mengikuti apa yang diajarkan
manusia, tetapi apa yang Kristus dan rasul-rasulNya ajarkan.
Banyak orang-orang
Kristen sejati yang menghargai tradisi pembaptisan bayi, dan memberikan
anak-anak kita kepada Allah sejak awal mula merupakan suatu hal yang
patut dipuji. Akan tetapi, Alkitab menegaskan bahwa seseorang harus
diajarkan jalan keselamatan sebelum baptisan (Matius 28:19, 20), bahwa
seseorang harus percaya di dalam Yesus sebelum dibaptis (Kisah Para
Rasul 8:35-38), dan bahwa seseorang harus bertobat dari dosanya dan
diampuni sebelum dibaptis (Kisah Para Rasul 2:38). Seorang bayi belum
mampu untuk percaya, bertobat, atau mengaku dosa, yang kesemuanya harus
mendahului baptisan.
5. MENGAPA BAPTISAN BEGITU PENTING?
Menurut Yesus, baptisan sangat penting untuk mereka yang berharap masuk
ke surga:
"Sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." - Yohanes
3:5.
Yesus memberikan hanya satu kekecualian. Pencuri di kayu salib "dilahirkan
dari Roh," walaupun tidak mungkin baginya untuk meninggalkan kayu
salib dan dibenamkan ke dalam air sebagai tanda perubahan hatinya. Dan
Yesus berjanji kepadanya bahwa ia akan bersama-sama dengan Dia di dalam
kerajaan (Lukas 23:42, 43). Untuk si pencuri, "dilahirkan dari
air dan Roh" mewakili darah Yesus yang ditumpahkan untuk membersihkan
dia dari dosa-dosanya. Agustinus mengamati, "ada satu kasus pertobatan
sebelum meninggal yang tercatat, yakni si pencuri yang sangat menyesal
itu, yang mana tidak seorangpun yang harus kehilangan harapan, dan hanya
satu, yang mana tidak seorangpun yang akan menduga. Yesus sendiri yang
memberikan peringatan yang sungguh-sungguh ini."
"Siapa
yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya [dan oleh karenanya tidak dibaptis] akan dihukum." - Markus
16:16.
Dengan mati di tempat kita di Kalvari, Yesus menunjukkan kepada orang
banyak akan kasihNya kepada kita. Kita perlu untuk merespon dengan pengakuan
secara umum dan tanpa rasa malu mengenai kesungguhan kita kepada Kristus
melalui baptisan. Sudahkah anda memulai hidup baru di dalam Kristus?
Sudahkah anda dibaptis? Jika belum, mengapa tidak mempersiapkan untuk
baptisan dalam waktu dekat?
6. BAPTISAN HANYALAH PERMULAAN
Baptisan menunjukkan komitmen kita kepada gaya hidup Kristiani. Tetapi
penyerahan kita pada baptisan tidak secara otomatis bertahan seumur
hidup. Ketika seorang anak dilahirkan, suatu perayaan dilangsungkan.
Setelah
hari kelahiran lewat dan kegembiraan berkurang, sang bayi perlu diberi
makanan, dimandikan, dan diperhatikan kesehatannya setiap hari. Ini
sama halnya dengan baptisan. Paulus berkata dari pengalamannya, "tiap-tiap
hari aku berhadapan dengan maut" (1 Korintus 15:31). Dengan pengubahan
dari keserakahan setiap hari, kita dapat menjadi lebih mendengarkan
suara Kristus.
Upacara baptisan,
seperti upacara pernikahan, dimaksudkan sebagai pernyataan secara resmi
bahwa suatu hubungan yang indah dan semakin bertumbuh telah dimulai.
Agar supaya dapat bertumbuh secara teratur, kita memerlukan penyerahan
diri kita kepada Kristus setiap hari, menerima hidup yang baru setiap
hari melalui doa dan pemahaman Alkitab.
7. SUATU SEBAB UNTUK BERGEMBIRA
Baptisan adalah sebab untuk kegembiraan besar karena mereka yang telah
meletakkan iman mereka di dalam Kristus telah mendapat jaminan hidup
kekal. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan"
(Markus 16:16). Ketika kita dibaptis, kita berjalan ke atas yang membawa
kita kepada kegembiraan abadi.
Baptisan juga merayakan
kebahagiaan sekarang dengan Kristus. Ia menjanjikan hadiah yang tidak
ternilai yakni Roh Kudus kepada mereka yang telah dibaptis (Kisah Para
Rasul 2:38). Dengan Roh muncul buah Roh: "kasih", yang mengisi
kehidupan dengan "kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelembutan
dan penguasaan diri" (Galatia 5:22, 23).
Memiliki Yesus yang
hidup di dalam kita melalui Roh KudusNya memberikan rasa kepastian yang
sangat besar. Karena Roh itu bersaksi... bahwa kita adalah anak-anak
Allah" (Roma 8:15, 16).
Hubungan yang mantap
dengan Allah ini memberikan kita banyak keuntungan, tetapi tidak menjamin
kita terbebas dari masalah hidup. Sebenarnya, musuh sering mencoba memberi
problem yang paling sulit kepada mereka yang baru saja membuat komitmen
dengan Kristus. Akan tetapi, ketika kita berada di dalam tangan Allah
kita boleh mengetahui bahwa Ia akan memakai segala sesuatu yang terjadi
pada kita, baik dan buruk, untuk mengajarkan kita dan menolong kita
untuk bertumbuh (lihat Roma 8:28).
Seorang wanita muda memutuskan untuk memberikan hidupnya kepada Kristus
dan dibaptis walaupun menghadapi ancaman diceraikan oleh suaminya. Suaminya
Ia tidak mau terlibat di dalam iman baru istrinya, tetapi isterinya
tetap bertahan kepada Yesus dan mencoba untuk menjadi isteri yang lebih
lembut dari sebelumnya. Untuk beberapa saat suaminya membuat banyak
kesulitan di rumah. Tetapi akhirnya ia dimenangkan dengan sebuah alasan
yang tidak dapat dijawabnya: perubahan hidup isterinya. Lelaki ini menyerahkan
hidupnya kepada Kristus dan ia juga dibaptis.
Menempel lekat kepada
Kristus melalui "saat suka dan duka" akan membuat kita menjadi
alat yang tangguh di tanganNya. Kita dapat memberikan hidup kita kepadaNya
tanpa syarat karena Ia telah melakukan komitmen yang paling akhir kepada
kita ketika Ia membayar harga dosa-dosa kita di kayu salib. Betapa istimewanya
untuk memberikan Dia kasih dan kesetiaan kita secara terbuka! Jika saudara
belum melakukannya, mengapa tidak menyerahkan hidup saudara kepada Kristus
saat ini juga. Minta kepadaNya untuk menciptakan kehidupan yang baru
di dalam saudara dengan Roh Kudus, dan kemudiam dibaptis di dalam Kristus.
Hak
Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy